WELCOME TO MY BLOG.. Keep Smiling and Enjoy Your Life..! Because Life is Wonderful..!

Sabtu, 30 Juli 2011

AYAH


Biasanya anak-anak yang jauh dari orang tuanya merasa kangen sekali dengan mamanya. Lalu bagimana dengan ayah? Mungkin mama lebih sering menanyakan keadaan anaknya setiap hari, tetapi tahukah kamu jika ayahmu yang mengingatkannya untuk menelfonmu? Mungkin mama yang lebih sering mengajakmu bercerita, tapi tahukah kamu sepulangnya ia bekerja dengan wajah lelah ia selalu menanyakan kabarmu dari mamamu?
Waktu kecil ayah mengajari putri kecilnya bermain sepeda. Setelah dia mengganggap kamu bisa, ia melepaskan roda bantu di sepedamu. Saat itu mama menutup mata karena takut anaknya terjatuh lalu terluka, tapi ayah dengan yakin menatapmu mengayuh sepeda dengan pelan karena dia tahu putri kecilnya pasti bisa.
Saat kamu menangis meronta meminta boneka yang baru, mama menatapmu iba, tetapi ayah mengatakan dengan tegas “Kita beli nanti, tapi tidak sekarang” karena ia tidak ingin kamu menjadi manja dengan semua tuntutan yang selalu dipenuhi.
Ketika kamu remaja, kamu mulai menuntut untuk keluar malam. Lalu ayah mulai bersikap lebih tegas ketika mengatakan “Tidak”. Itu untuk menjagamu karena kamu adalah sesuatu yang berharga. Lalu kamu masuk ke kamar membanting pintu. Tapi yang datang mengetok pintu dan membujukmu adalah mama. Tahukah kamu saat itu dia memejamkan matanya dan menahan diri, karena dia sangat ingin mengikuti keinginanmu, tapi lagi-lagi dia harus menjagamu.
Saat seorang cowok mulai sering datang mencarimu, Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia. Dan sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang berdua di ruang tamu. Tahukah kamu dia merasa cemburu? dan saat dia melonggarkan sedikit peraturan, kamu melanggar jam malamnya. Ia duduk di ruang tamu menunggumu pulang dengan sangat-sangat khawatir. Wajah khawatir itu mengeras ketika melihat putri kecilnya pulang terlalu larut. Dia marah. Karena hal yang ditakutinya akhirnya datang “Putri kecilnya sudah tidak ada lagi”.
Saat ayah sedikit memaksamu untuk menjadi seorang dokter, ketahuilah bahwa ia hanya memikirkan masa depanmu nanti. Tapi toh dia tetap tersenyum saat pilihanmu adalah menjadi seorang penulis. Sampai saat ayah harus melepasmu di bandara, bahkan badannya terlalu kaku utk memelukmu, ia hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini-itu. Dia ingin menangis seperti mama yang menangis dan memelukmu erat. Tapi dia hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya dan menepuk pundakmu dan berkata “Jaga diri baik-baik”, agar kamu kuat untuk pergi.
Saat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah. Berusaha mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan yang lain. Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan ia tahu ia tidak bisa memberikan, dia sangat ingin mengatakan “Iya nak,nanti kita beli”. Dan saat kata-kata yang keluar adalah “Tidak bisa” dari bibirnya, tahukah kamu ia merasa gagal membuat anaknya tersenyum.
Saat kamu sakit dan tidak berada di dekatnya, Ayah terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak berkata “Sudah dibilang jangan minum air dingin!”, berbeda dgn mama yang memperhatikanmu dengan lembut. Ketahuilah saat itu ia benar-benar khawatir dengan keadaanmu.
Dan di saatnya nanti kamu wisuda sebagai seorang sarjana, Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Dia yang tersenyum bangga dan puas melihat “Putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”.
Saat seorang teman hidupmu datang dan meminta izin mengambilmu darinya, Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin. Karena ia tahu laki-laki itu yang nanti akan menggantikannya. Dan saat Ayah melihatmu duduk di panggung pernikahan bersama seseorang yang dianggapnya pantas menggantikannya, Ayah pergi kebelakang panggung dan menangis “Tugasku telah selesai dengan baik. Putri kecilku yang lucu telah menjadi wanita yang cantik”. Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu dan cucu-cucunya sesekali untuk menjenguknya. Dengan rambut yang telah memutih dan badan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya, Ayah adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis.
Harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu, Ayah juga orang pertama yang selalu yakin bahwa “kamu bisa” dalam hal apapun. Tersenyum dan bersyukurlah ketika kamu bisa merasakan kasih sayang seorang ayah hingga tugasnya selesai. Kamu adalah salah satu orang yang beruntung. Karna memiliki ayah adalah memiliki sosok superhero…

Leia Mais

1 dolar 11 Sen

Sally baru berumur delapan tahun ketika dia mendengar ibu dan ayahnya sedang berbicara mengenai adik lelakinya, Georgi. Ia sedang menderita sakit yang parah dan mereka telah melakukan apapun yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan jiwanya. Hanya operasi yang sangat mahal yang sekarang bias menyelamatkan jiwa Georgi… tapi mereka tidak punya biaya untuk itu. Sally mendengar ayahnya berbisik,
“Hanya keajaiban yang bisa menyelamatkannya sekarang.”

Sally pergi ke tempat tidur dan mengambil celengan dari tempat persembunyiannya. Lalu dikeluarkannya semua isi celengan tersebut ke lantai dan menghitung secara cermat…tiga kali. Nilainya harus benar- benar tepat.

Dengan membawa uang tersebut, Sally menyelinap keluar dan pergi ke toko obat di sudut jalan. Ia menunggu dengan sabar sampai sang apoteker memberi perhatian… tapi dia terlalu sibuk dengan orang lain untuk diganggu oleh seorang anak berusia delapan tahun.
Sally berusaha menarik perhatian dengan menggoyang-goyangkan kakinya, tapi gagal.
Akhirnya dia mengambil uang koin dan melemparkannya ke kaca etalase. Berhasil!

“Apa yang kamu perlukan?” tanya apoteker tersebut dengan suara marah. “Saya sedang berbicara dengan saudara saya.”
“Tapi, saya ingin berbicara kepadamu mengenai adik saya,” Sally menjawab dengan nada yang sama. “Dia sakit…dan saya ingin membeli keajaiban.”
“Apa yang kamu katakan?,” tanya sang apoteker.
“Ayah saya mengatakan hanya keajaiban yang bisa menyelamatkan jiwanya sekarang…
jadi berapa harga keajaiban itu ?”

“Kami tidak menjual keajaiban, adik kecil. Saya tidak bisa menolongmu.”
“Dengar, saya mempunyai uang untuk membelinya. Katakan saja berapa harganya.”

Seorang pria berpakaian rapi berhenti dan bertanya, “Keajaiban jenis apa yang dibutuhkan oleh adikmu?” “Saya tidak tahu,” jawab Sally. Air mata mulai menetes di pipinya. “Saya hanya tahu dia sakit parah dan mama mengatakan bahwa ia membutuhkan operasi. Tapi kedua orang tua saya tidak mampu membayarnya… tapi saya juga mempunyai uang.” “Berapa uang yang kamu punya ?” tanya pria itu lagi. “Satu dollar dan sebelas sen,” jawab Sally dengan bangga. “dan itulah seluruh uang yang saya miliki di dunia ini.”

“Wah, kebetulan sekali,” kata pria itu sambil tersenyum. “Satu dollar dan sebelas sen… harga yang tepat untuk membeli keajaiban yang dapat menolong adikmu”. Dia Mengambil uang tersebut dan kemudian memegang tangan Sally sambil berkata :
“Bawalah saya kepada adikmu. Saya ingin bertemu dengannya dan juga orang tuamu.”

Pria itu adalah Dr. Carlton Armstrong, seorang ahli bedah terkenal….
Operasi dilakukannya tanpa biaya dan membutuhkan waktu yang tidak lama sebelum Georgi dapat kembali ke rumah dalam keadaan sehat.
Kedua orang tuanya sangat bahagia mendapatkan keajaiban tersebut. “Operasi itu,” bisik ibunya, “adalah seperti keajaiban. Saya tidak dapat membayangkan berapa harganya”.
Sally tersenyum. Dia tahu secara pasti berapa harga keajaiban tersebut… satu dollar dan sebelas sen… ditambah dengan keyakinan

Leia Mais
Share

Widgets

  ©Give the World a Smile - Todos os direitos reservados.

Template by Dicas Blogger | Topo