WELCOME TO MY BLOG.. Keep Smiling and Enjoy Your Life..! Because Life is Wonderful..!

Sabtu, 24 Desember 2011

2 Batu Bata Jelek...



Di sebuah perkampungan yang miskin, terlihat seorang anak laki-laki sibuk menyusun, meletakkan dan menyemen batu bata untuk tembok rumahnya. Desa ini adalah desa tertinggal, karena kemiskinannya, setiap orang harus dapat merenovasi rumahnya sendiri,  Mereka tidak mampu membayar biaya tukang batu. Semua keahlian dipelajari otodidak tanpa bimbingan khusus seorang ahli.Satu demi satu batu bata disambung dan disemen anak laki-laki itu dengan hati-hati. Kira-kira 1.000 batu bata pun tersambung menjadi sebuah tembok dinding. Dengan rasa puas ia pun berkata “akhirnya pekerjaan ini selesai juga”. 

Karena ke-capek-an ia pun tertidur di lantai dekat tembok yang dibangunnya. Ketika terbangun pagi-pagi sekali, iapun segera mengelilingi tembok yang kemarin ia bangun dengan bangga. Uupp..!! betapa terkejutnya, ketika matanya tertuju pada bagian bawah tembok yang baru dibangunnya. “Ada 2 batu bata yang tidak terpasang rapi”. Letaknya melenceng keluar. Semakin ia perhatikan semakin mengecewakan hati.  Semua batu bata sudah lurus dan rapi kecuali 2 batu bata ini. “Oh tidak..!! saya telah keliru membangun tembok ini” !! Seketika tembok ini terlihat jelek sekali. Ia mencoba mencabut 2 batu bata tetapi tidak bisa karena sudah kering semalaman. “Tembok ini harus dibangun kembali dengan cara meledakkannya, dan kemudian membangun yang baru lagi (itulah pikirannya). Tetapi bagaimana bisa, batu dan semennya sudah tidak tersisa”. Kasus batu bata ini telah menyita konsentrasi anak laki-laki ini setengah mati selama 2 bulan lamanya.

Sehingga suatu hari datang seorang pengembara tua yang kebetulan melewati rumah anak laki-laki ini. Sang Pengembara bersinggah diri dan meminta segelas air untuk diminum.    Sambil meminum air yang diberikan. Orang tua, berkata : “Anak muda siapa yang membangun tembok ini ? “Sebuah tembok yang indah ”. Anak laki-laki spontan berkomentar : “Pak.., Apakah bapak tidak memakai kaca mata ?” “Tidakkah bapak melihat ada 2 batu batu jelek di bagian bawah tembok ini”. Orang tua melanjutkan “Ya.. saya melihat 2 bata jelek ini, tetapi saya juga dapat melihat ada 998 batu bata yang bagus”.

Pandangan si orang tua, pelan-pelan telah mencerahkan pandangan anak laki-laki. Anak laki-laki kemudian melihat tembok itu sekali lagi. Dari atas kebawah, dari kiri ke kanan dari 2 bata jelek. “Ya.. di luar 2 batu bata jelek adalah batu bata yang rapi sempurna. Sebelumnya “saya hanya berfokus pada 2 bata jelek, dan saya terbutakan akan ada hal lain yang baik sempurna. Itulah sebabnya saya tidak tahan melihat tembok ini”. Dan mulai saat itu, tembok itu tidak kelihatan terlalu buruk lagi. 

Betapa banyak kita melihat pasangan yang bercerai karena pasangan yang satu melihat 2 batu bata jelek dalam kehidupan keluarganya. Betapa banyak pekerja yang depresi karena melihat ada 2 batu bata jelek pada dirinya. Betapa banyak atasan yang tidak tahan melihat ada 2 batu bata jelek pada bawahannya, Bawahan melihat 2 batu bata jelek pada atasannya. Semua yang kita lihat adalah kesalahan. 

Mata kita sering terfokus pada 2 batu bata kesalahan.  Bila tidak terkontrol  pandangan salah itu “bisa menghancurkan tembok yang sempurna”. SEMUA ORANG MEMILIKI 2 BATU BATA JELEK, TETAPI JUGA MEMILIKI BANYAK BATU BATA YANG BAIK-SEMPURNA. 

Perenungan : Sebuah “ciri  unik” di rumah anda bisa jadi awalnya adalah sebuah kesalahan. Dengan cara yang sama, apa yang anda kira sebagai kesalahan pada diri anda, rekan Anda, atau hidup Anda, dapat menjadi sebuah “ciri unik” yang memperkaya hidup anda di dunia ini, begitu anda tidak lagi fokus pada sisi buruknya saja. 



Salam SENYUM & SEMANGAAAATT....!!
(◕‿◕✿) (✿◠‿◠) (◑‿◐) (◕‿-)

Leia Mais

"Maafkan Bila Aku Mengeluh...!!"



Hari ini, siang tadi di sebuah bus ketika pulang mengajar dari sekolah, aku melihat seorang remaja tampan dengan rambut sedikit ikal. Aku iri melihatnya. Dia tampak begitu ceria, dan aku sangat ingin memiliki gairah hidup yang sama. Tiba-tiba dia terhuyung-huyung berjalan. Dia mempunyai satu kaki saja, dan memakai tongkat kayu. Namun ketika dia lewat…..ia menyapaku dan tersenyum padaku. Ya Allah, maafkan aku bila aku mengeluh. Aku punya kedua kaki. Dunia ini milikku…

Aku berhenti untuk membeli sedikit kue. Anak laki-laki penjualnya begitu mempesona. aku berbicara kepadanya. Dia tampak begitu gembira. Seandainya aku terlambat sampai di kantor, tidaklah apa-apa. Ketika aku pergi, dia berkata, “Terima Kasih, Engkau sudah begitu baik. Menyenangkan berbicara dengan orang sepertimu, lihatlah, aku buta. “ Ya Allah, maafkan aku bila aku mengeluh. Aku mempunyai dua mata. Dunia ini milikku….

Lalu sementara berjalan. Aku melihat seorang anak mirip bule dengan bola mata biru. Dia berdiri dan melihat teman-temannya bermain sepak bola. Dia tidak tahu apa yang bisa dilakukannya. Aku berhenti sejenak. lalu berkata “Mengapa engkau tidak bermain dengan yang lain?” Dia memandang ke depan tanpa bersuara. Lalu aku tahu dia tidak bisa mendengar alias tuli.

Ya Allah, maafkan aku bila aku mengeluh. Aku mempunyai kedua telinga. Dunia ini milikku…
Dengan dua kaki untuk membawaku ke mana aku mau. Dengan dua mata untuk memandang mentari. Dengan dua telinga untuk mendengar desir angin dan segala bunyi.

Pantaskah kita mengeluh..? padahal kita dikaruniai Allah dua lengan yg lengkap dan kuat untuk mengubah dunia. Pantaskah kita berkesah..? Padahal kita dikaruniai Allah kecerdasan hingga kelak jadi sarjana, yg memungkinkan kita untuk membenahi segala sesuatunya. Jangan sering-sering mengeluh saudaraku..Bersyukurlah, bersyukurlah karena Allah Maha Kaya karuniaNya. Bersyukurlah dengan anggota tubuh yang lengkap dan berfungsi dengan baik, bersyukurlah dengan nikmat air,udara,sandang dan pangan yang kau terima setiap hari. Bersyukurlah engkau masih bisa bersekolah hingga perguruan tinggi. Diluar sana, masih ada ribuan bahkan jutaan saudara kita yg keadaannya tidak lebih baik dari kalian.

Ya Allah….maafkanlah aku bila aku sering mengeluh. Maafkan aku yang masih sering lupa akan nikmatmu. Maafkan aku yg begitu dungu dengan segala kemurahan yg KAU tampakkan dalam kehidupan keseharianku..


“ Dan jika kalian mensyukuri nikmatku, Aku akan menambah nikmatKu kepadamu. Tapi jika kamu mengingkari nikmatKu, maka sesungguhnya azabKu sangat pedih “. ( QS.Ibrahim : 7 )


...

Sahabat...
Terimakasih telah membaca... Semoga kita menjadi ahli syukur...
Salam SENYUM & SEMANGAT...!!
 (◕‿◕✿)(✿◠‿◠) (◑‿◐)(◕‿-)

Leia Mais

Tukang Gembok dan Muridnya...


Alkisah, seorang ahli kunci yang sangat termasyhur bermaksud mewariskan satu ilmu tertinggi dalam dunia perkuncian. Ahli kunci ini memiliki dua orang murid yang sama-sama pandai. Setelah beberapa tahun dididik, kedua orang murid itu sudah mahir dan menguasai semua teknik membuka segala jenis gembok. Hanya saja, ilmu tertinggi itu harus diwariskan hanya kepada satu orang yang benar-benar memenuhi kriteria. Oleh karena itu, untuk menentukan pewaris ilmunya, si ahli kunci tadi kemudian menggelar sebuah ujian yang diadakan pada waktu bersamaan.
 
Maka disiapkanlah dua buah peti yang tergembok rapat dan di dalamnya diisi dengan satu bungkusan berisi barang berharga. Kedua peti yang tergembok rapat itu lalu ditempatkan di dalam dua kamar yang bersebelahan. Berikutnya, murid pertama dan murid kedua disuruh masuk ke dalam kamar-kamar tadi secara bersamaan. "Tugas kalian adalah membuka gembok peti-peti di dalam kamar itu. Ayo, laksanakan...!" perintah si ahli kunci.

Tidak lama kemudian, murid pertama keluar dari kamar lebih dulu dan tampak berhasil menyelesasikan tugasnya. Sang ahli kunci langsung bertanya, "Bagus... tampaknya kau berhasil mengerjakan tugasmu. Apa isi peti itu?"
 
Murid pertama menjawab dengan percaya diri dan perasaan penuh kemenangan, "Di dalam peti itu terdapat sebuah bungkusan. Dan di dalam bungkusan itu ada sebuah permata yang berkilauan.. Indah sekali! Andaikan saya bisa memiliki permata itu..."

Mendengar jawaban itu yang penuh dengan rasa percaya diri itu, si ahli kunci tersenyum bijak. Ia segera menoleh ke arah murid kedua yang baru saja keluar dari kamar. Ia langsung menanyakan hal yang sama, "Bagus... tampaknya kau juga berhasil mengerjakan tugasmu. Apa isi peti itu?"

Mengetahui dirinya kalah cepat dalam membuka peti, murid kedua hanya menjawab dengan pelan. "Saya hanya membuka gembok peti itu, lalu keluar. Saya tidak membuka petinya, apalagi melihat isinya."

Mendengar jawaban itu, sang ahli kunci tersenyum puas. "Baiklah. Berdasarkan hasil ujian tadi, maka kau murid kedua... kaulah pemenangnya. Engkaulah yang akan mewarisi ilmu tertinggi dalam dunia perkuncian yang aku miliki," demikian si ahli kunci memutuskan.
 
Keputusan ahli kunci itu kontan membuat murid pertama kaget setengah mati. "Guru...!" teriak murid pertama yang kecewa.

"Bukankah saya yang berhasil membuka gembok lebih cepat? Mengapa bukan saya yang dipilih sebagai pewaris ilmu itu?" tanya si murid pertama dengan gusar.

Mendengar kegusaran murid pertamanya itu, si ahli kunci kembali tersenyum bijak. "Murid-muridku, dengar! Profesi kita adalah tukang kunci dan membuka gembok adalah tugas kita. Kita harus membantu orang membuka gembok yang kuncinya hilang atau rusak. Jika gembok sudah dibuka, tugas kita selesai. Kalau kita juga ingin melihat isinya, itu berarti melanggar kode etik profesi kita sebagai ahli kunci."

Selanjutnya, si ahli kunci meneruskan nasihatnya. "Tidak perduli apa pun pekerjaan kita, moral dan etika profesional harus dijunjung tinggi. Tanpa moraldan etika, maka seorang ahli kunci bisa dengan mudah beralih profesi menjadi seorang pencuri. Kalian mengerti?"

Mendengar hal itu, murid pertama mengangguk-anggukkan kepala. Dia menyadari di mana letak kesalahannya. Dia juga bersyukur telah mendapat satu lagi pelajaran moral yang sangat berharga sebelum terjun ke tengah-tengah masyarakat. Walaupun kecewa karena dirinya tidak bisa menjadi pewaris ilmu tertinggi yang dimiliki gurunya, murid pertama merasa tetap mendapatkan sebuah ilmu yang berharga sekali. Itulah ilmu mengenai moral dan etika profesional. Sejak saat itu, murid pertama berjanji pada diri sendiri, kelak dalam menjalankan profesinya, ia akan menjadi seorang ahli kunci professional yang menjunjung tinggi moralitas dan etika profesinya.


Taken from:
www.andriewongso.com

Salam SENYUM & SEMANGAAAATT....!!
(◕‿◕✿) (✿◠‿◠) (◑‿◐) (◕‿-)

Leia Mais

Katak Sang Juara tersebut ternyata TULI....!!



Alkisah, di sebuah lereng gunung yang terjal dan dikelilingi sungai dengan jurang yang curam, terdapat sebuah kerajaan yang dihuni komunitas katak. Sang Raja Katak demi menguji kesetiaan dan keberanian rakyatnya  suatu pagi membuat sayembara di antara sesama katak. "Barangsiapa yang bisa mencapai puncakgunung yang terjal itu akan mendapatkan seperempat wilayah kerajaan dan diangkat menjadi penguasa di wilayah tersebut," demikian titah sang raja.

Alhasil, ribuan ekor katak ikut berlomba dengan mengikuti 3 fase  rintangan, yakni sungai dengan arus sangat deras yang melintas di depan wilayah mereka, kemudian batu karang terjal di seberang sungai, dan  terakhir puncak gunung yang licin dengan sekeliling jurang yang curam.

Satu putaran lomba sudah terlewati, hasilnya: hanya tersisa 500 ekor  katak. Ribuan ekor lainnya, berguguran. Nah, kemudian antara sesama katak saling berbisik menggunjingkan betapa ngerinya medan perlombaan  ini, sampai pada akhirnya hanya 20 katak nekat saja yang berani melanjutkan arena lomba.

Apa yang terjadi? Lereng curam dan arus deras telah menyeleksi katak-katak tersebut hingga tersisa 5 ekor katak untuk melanjutkan putaran terakhir. Katak-katak tersebut saling berpadangan berbisik betapa  ngerinya lomba tersebut. Dan yang terjadi adalah hanya 1 ekor katak yang bersedia melanjutkan perlombaan.

Apa yang terjadi..?? Terdengar teriakan cemoohan, mengenai betapa  bodohnya katak yang nekat melanjutkan lomba yang mematikan tersebut. Tanpa menghiraukan cemoohan yang ada, sang katak terus melaju dengan mantap walaupun medan yang dihadapi sangat terjal dan.. Luar Biasa..!! Sampailah sang katak di puncak gunung dan menjadi juara.

Apa rahasianya?? Katak Sang Juara tersebut ternyata TULI..!

Sahabat yang Luar Biasa...!!

 Setiap orang pasti punya keinginan akan suatu hal atau kejadian. Jika keinginan tersebut begitu kuat, akan menjadi sebuah impian. Untuk meraih impian itu, setiaphari kita akan mendapatkan masukan berupa hal yang mendukung impian kita. Akan tetapi ada juga hal yang melemahkan.

Pada cerita di atas, katak yang tuli tidak terpengaruh terhadap teriakan bahkan cemoohan yang melemahkan, sampai akhirnya jadilah katak itu menjadi Sang Juara. Anda pun bisa menjadi juara dengan menempatkan masukan di sekeliling (baik yang melemahkan maupun yang menguatkan) pada posisi yang tepat dalam usaha meraih impian Anda. Tidak ada salahnya jika Anda berlaku "tuli" terhadap hal-hal yang melemahkan usaha Anda meraih impian, dan bersiap-siaplahlah menjadi Sang Juara..!!

Thanks To: Andriewongso.com

Salam SENYUM & SEMANGAAAATT....!!
(◕‿◕✿) (✿◠‿◠) (◑‿◐) (◕‿-)

Leia Mais

"Berapa Harga Secangkir Teh ini?"


Pada sebuah tempat pelatihan, sang guru memberikan tugas bagi murid-murid barunya untuk menjawab sebuah pertanyaan sebelum mereka dinyatakan lulus pada kelas tersebut. Dan pertanyaanya selalu berubah dari satu angkatan dengan angkatan lainnya.
Kali ini guru itu bertanya "Berapa Harga Secangkir Teh ini?" katanya sambil mencicipinya.
Murid pertama, langsung berkata "Paling-paling harganya dua ribu lima ratus rupiah saja"
Sang guru lalu berkata "Ternyata nilaimu sampai hari ini hanya seharga dua ribu lima ratus rupiah saja, sungguh disayangkan."
Sekarang giliran Murid ke-dua, kali ini ia berkata lebih diplomatis, tapi dengan keyakinan penuh "Harganya pasti tergantung pada label dan packaging-nya"
"Misalnya, kalau teh dengan merek A yang terkenal, nilainya akan berbeda, nilainya akan lebih tinggi dari pada merek B yang dikenal biasa-biasa saja (walau dibuat dari bahan dasar yang sama) dan kadang harganya akan naik jika di-packaging dengan baik, dibuat lebih menarik" lanjutnya.
Sang guru lalu berkata "Setidaknya kamu lebih bernilai dibandingkan temanmu yang pertama, tapi pengetahuanmu itu masih sebatas kulit saja, belum cukup memuaskan."
Murid ke-tiga segera memutar otaknya, ia tak ingin mendapat penilaian yang sama dengan teman-temannya tadi, sejenak ia terdiam memikirkan jawaban terbaiknya,lalu berkata.
"Tempat, Harga secangkir teh ini tergantung tempatnya."
Sang guru lalu segera meresponnya "Maksudmu? Wadah tempat teh itu ditempatkan atau tempat di mana teh tersebut dihidangkan?"
Mendapat tanggapan sang guru, murid ke-tiga seperti mendapat angin surge, ia lalu dengan semangat memberikan argumentnya.
"Dua-duanya guru, kalau teh yang sama saya letakan di wadah yang lebih baik, nilainya akan mengikuti wadah tersebut. Lalu, tempat penyajian memegang peranan berarti, secangkir teh yang disajikan di warung, akan berbeda dengan secangkir teh yang disajikan di restorant, berbeda lagi dengan secangkir teh yang disajikan di cafe-cafe ternama, apalagi di lobby hotel berbintang lima"
"Bagus, Pengetahuanmu sudah sampai ke bagian dalam, kamu sudah mulai mengerti pokok permasalahan" puji sang guru.
Sang Guru segera mengarahkan pandangannya ke murid ke-empat, lalu dengan lembut murid ke-empat berkata " Harga secangkir teh ini tergantung cita rasanya"
"Teh yang diproduksi dengan baik, diproses dengan cermat akan menghasilkan teh dengan cita rasa yang berkwalitas, yang nilainya pasti akan lebih tinggi, bahkan nilai teh akan bertambah hanya karena kita menambahkan beberapa tetes sari lemon"
"Bagus sekali, cita rasamu memang sudah menyentuh hati" kata sang guru.
Sekarang giliran murid terakhir, murid ke-lima, ia sempat kesulitan mencari kata-kata yang indah, kamusnya seakan kehabisan ide, terpakai oleh keempat temannya.
Akhirnya ia berkata "Terserah Kita"
Lalu Sang Guru mengacungkan jempol, "KAMU LULUS"
Jika, Secangkir teh itu adalah diri kita, Berapakah Harga yang pantas untuk diri kita?
1. Apakah kita hanya menghargainya dengan dua ribu lima ratus rupiah saja?
2. Apakah kita akan lebih berharga dengan sederetan label (title)?
3. Apakah kita jauh lebih berharga dengan meningkatkan Kwalitas diri kita?
Apapun pilihan Anda, harganya tetap "TERGANTUNG PADA PILIHAN KITA, HARGANYA AKAN TERGANTUNG PADA SEBERAPA JAUH KITA MENGHARGAI DIRI KITA SENDIRI, KE LEVEL MANA KITA AKAN MEMBAWA DIRI KITA"Selamat Mencoba Meningkatkan Harga Anda !

Thanks to Seng Guan @andriewongso.com

Salam SENYUM & SEMANGAAAATT....!!
(◕‿◕✿) (✿◠‿◠) (◑‿◐) (◕‿-)

Leia Mais

Bola Masuk ke dalam Kertas

Seorang pemain profesional bertanding dalam sebuah turnamen golf. Ia baru saja membuat pukulan yang bagus sekali yang jatuh di dekat lapangan hijau. Ketika ia berjalan di fairway, ia mendapati bolanya masuk ke dalam sebuah kantong kertas pembungkus makanan yang mungkin dibuang sembarangan oleh salah seorang penonton. Bagaimana ia bisa memukul bola itu dengan baik?

Sesuai dengan peraturan turnamen, jika ia mengeluarkan bola dari kantong kertas itu, ia terkena pukulan hukuman. Tetapi kalau ia memukul bola bersama-sama dengan kantong kertas itu, ia tidak akan bisa memukul dengan baik. Salah-salah, ia mendapatkan skor yang lebih buruk lagi. Apa yang harus dilakukannya?

Banyak pemain mengalami hal serupa. Hampir seluruhnya memilih untuk mengeluarkan bola dari kantong kertas itu dan menerima hukuman. Setelah itu mereka bekerja keras sampai ke akhir turnamen untuk menutup hukuman tadi.
Hanya sedikit, bahkan mungkin hampir tidak ada, pemain yang memukul bola bersama kantong kertas itu. Resikonya terlalu besar. Namun, pemain profesional kita kali ini tidak memilih satu di antara dua kemungkinan itu.

Tiba-tiba ia merogoh sesuatu dari saku celananya dan mengeluarkan sekotak korek api. Lalu ia menyalakan satu batang korek api dan membakar kantong kertas itu. Ketika kantong kertas itu habis terbakar, ia memilih tongkat yang tepat, membidik sejenak, mengayunkan tongkat, wus, bola terpukul dan jatuh persis ke dalam lobang di lapangan hijau. Bravo! Dia tidak terkena hukuman dan tetap bisa mempertahankan posisinya.

Smiley…! Ada orang yang menganggap kesulitan sebagai hukuman, dan memilih untuk menerima hukuman itu. Ada yang mengambil resiko untuk melakukan kesalahan bersama kesulitan itu. Namun, sedikit sekali yang bisa berpikir kreatif untuk menghilangkan kesulitan itu dan menggapai kemenangan.

Salam SENYUM & SEMANGAAAATT...!!
(◕‿◕✿) (✿◠‿◠) (◑‿◐) (◕‿-)

Leia Mais

Selasa, 20 Desember 2011

Cerita "Tenzing Norgay" (Kisah Nyata)




Tenzing Norgay adalah nama orang, mungkin buat kebanyakan dari kita akan mengatakan nama yang aneh…..dari negara mana nama tersebut berasal?….Mungkin Anda pernah membaca atau mendengar namanya…mungkin juga belum…bagaimana kalau saya sebutkan nama Sir Edmund Hillary…ya kalau yang ini sih saya sering dengar atau pernah baca biografinya atau pernah mendapatkan kisah hidupnya dalam sebuah artikel atau sewaktu mengikuti seminar. Ya, Sir Edmund Hillary adalah orang pertama di dunia yang berhasil mencapai puncak gunung tertinggi dunia Puncak Gunung Everest. Tetapi saat ini bukan Sir Edmund Hillary yang akan kita bahas, tetapi Tenzing Norgay.


Tenzing Norgay seorang penduduk asli Nepal yang bertugas sebagai pemandu bagi para pendaki gunung yang berniat untuk mendaki gunung Everest. Tenzing Norgay menjadi pemandu (orang nepal menyebutnya Sherpa) bagi Sir Edmund Hillary. Pada tanggal 29 Mei 1953 jam 11.30, Tenzing Norgay bersama dengan Sir Edmund Hillary berhasil menaklukkan Puncak Gunung Tertinggi Everest pada ketinggian 29,028 kaki diatas permukaan laut dan menjadi orang pertama didunia yang kemudian menjadi inspirasi dan penyemangat bagi ratusan pendaki berikutnya untuk mengikuti prestasi mereka. Pada rentang waktu tahun 1920 sampai dengan tahun 1952, tujuh tim ekspedisi yang berusaha menaklukkan Everest mengalami kegagalan.


Keberhasilan Sir Edmund Hillary pada saat itu sangat fenomenal mengingat baru berakhirnya Perang Dunia II dan menjadi semacam inspirator untuk mengembalikan kepercayaan diri bagi seluruh bangsa di dunia. Karena keberhasilannya, Sir Edmund Hillary mendapatkan gelar kebangsawanan dari Ratu Inggris yang baru saja dilantik saat itu Ratu Elizabeth II dan menjadi orang yang paling dikenal di seluruh dunia.


Tetapi dibalik keberhasilan itu Tenzing Norgay memiliki peran yang sangat besar, mengapa Tenzing Norgay tidak menjadi terkenal dan mendapatkan semua yang didapatkan oleh Sir Edmund Hillary padahal ia adalah sang pemandu yang membantu dan mengantarkannya mencapai Puncuk Mount Everest? Seharusnya bisa saja ia lah orang pertama yang menginjakkan kaki di puncak Mount Everest bukan Sir Edmund Hillary.


Sesaat setelah Sir Edmund Hillary bersama Tenzing Norgay kembali dari puncak Mount Everest, hampir semua reporter dunia berebut mewawancarai Sir Edmund Hillary, dan hanya ada satu reporter yang mewawancarai Tenzing Norgay, berikut cuplikannya :
 
Reporter : Bagaimana perasaan Anda dengan keberhasilan menaklukkan puncak gunung tertinggi di dunia?


Tenzing Norgay : Sangat senang sekali


Reporter : Andakan seorang Sherpa (pemandu) bagi Edmund Hillary, tentunya posisi Anda berada di depan dia, bukankah seharusnya Anda yang menjadi orang pertama yang menjejakkan kaki di puncak Mount Everest ?


Tenzing Norgay : Ya, benar sekali, pada saat tinggal satu langkah mencapai puncak, saya persilakan dia (Edmund Hillary) untuk menjejakkan kakinya dan menjadi orang pertama di dunia yang berhasil menaklukkan Puncak Gunung Tertinggi di dunia….


Reporter : Mengapa Anda lakukan itu???


Tenzing Norgay : Karena itulah IMPIAN Edmund Hillary , bukan impian saya…..Impian saya hanyalah berhasil membantu dan mengantarkan dia meraih IMPIAN nya.


Ya, itulah sekelumit kisah tentang seorang pemandu pendaki bernama Tenzing Norgay. Ia tidak menjadi serakah, ataupun iri dengan keberhasilan, nama besar dan semua penghargaan yang diperoleh Sir Edmund Hillary. Ia cukup bangga dapat membantu orang lain mencapai & mewujudkan IMPIAN nya. Dan kami sama-sama mencapai IMPIAN kami.


Dalam kehidupan sehari-hari atau dalam dunia usaha kita secara pribadi terbiasa atau terkondisikan untuk fokus kepada diri kita sendiri, siapa yang mendapat nama, apa yang kita dapatkan, bonus, penghargaan, insentif dan sebagainya. Sebagai renungan “Bisakah kita menjadi seperti Tenzing Norgay?” …..sebenarnya bukan Bisa atau Tidak…tapi MAU atau TIDAK! …..sebenarnya bukan Bisa atau  Tidak…tapi MAU atau TIDAK!


(sumber : http://www.patria.or.id/artikel/umum/302-sherpa-tenzing-norgay-pemandu-pendaki-gunung.html)

Leia Mais

Jumat, 09 Desember 2011

Isyarat"


Suatu malam di sebuah rumah, seorang anak usia tiga tahun sedang menyimak sebuah suara. "Ting...ting...ting! Ting...ting...ting!" Pikiran dan matanya menerawang ke isi rumah. Tapi, tak satu pun yang pas jadi jawaban.

"Itu suara pedagang bakso keliling, Nak!" suara sang ibu menangkap kebingungan anaknya. "Kenapa ia melakukan itu, Bu?" tanya sang anak polos. Sambil senyum, ibu itu menghampiri. "Itulah isyarat. Tukang bakso cuma ingin bilang, 'Aku ada di sekitar sini!" jawab si ibu lembut.

Beberapa jam setelah itu, anak kecil tadi lagi-lagi menyimak suara asing. Kali ini berbunyi beda. Persis seperti klakson kendaraan. "Teeet...teeet....teeet!"

Ia melongok lewat jendela. Sebuah gerobak dengan lampu petromak tampak didorong seseorang melewati jalan depan rumahnya. Lagi-lagi, anak kecil itu bingung. Apa maksud suara itu, padahal tak sesuatu pun yang menghalangi jalan. Kenapa mesti membunyikan klakson. Sember lagi!

"Anakku. Itu tukang sate ayam. Suara klakson itu isyarat. Ia pun cuma ingin mengatakan, 'Aku ada di dekatmu! Hampirilah!" ungkap sang ibu lagi-lagi menangkap kebingungan anaknya. "Kok ibu tahu?" kilah si anak lebih serius. Tangan sang ibu membelai lembut rambut anaknya.

"Nak, bukan cuma ibu yang tahu. Semua orang dewasa pun paham itu. Simak dan pahamilah. Kelak, kamu akan tahu isyarat-isyarat itu!" ucap si ibu penuh perhatian.

**

Sahabat, di antara kedewasaan melakoni hidup adalah kemampuan menangkap dan memahami isyarat, tanda, simbol, dan sejenisnya. Mungkin, itulah bahasa tingkat tinggi yang dianugerahi Allah buat makhluk yang bernama manusia.

Begitu efesien, begitu efektif. Tak perlu berteriak, tak perlu menerabas batas-batas etika; orang bisa paham maksud si pembicara. Cukup dengan berdehem 'ehm' misalnya, orang pun paham kalau di ruang yang tampak kosong itu masih ada yang tinggal.

Di pentas dunia ini, alam kerap menampakkan seribu satu isyarat. Gelombang laut yang tiba-tiba naik ke daratan, tanah yang bergetar kuat, cuaca yang tak lagi mau teratur, angin yang tiba-tiba mampu menerbangkan rumah, dan virus mematikan yang entah darimana sekonyong-konyong hinggap di kehidupan manusia.

Itulah bahasa tingkat tinggi yang cuma bisa dimengerti oleh mereka yang dewasa. Itulah isyarat Tuhan: "Aku selalu di dekatmu, kemana pun kau menjauh!"

Simak dan pahamilah. Agar, kita tidak seperti anak kecil yang cuma bisa bingung dan gelisah dengan kentingan tukang bakso dan klakson pedagang sate ayam.

“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur'an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?” (QS 41:53)

Leia Mais

"Lihatlah Telapak Tanganmu"

Ada bbrp garis utama yg menentukan nasib.
Ada garis kehidupan.
Ada garis rezeki &
... Ada pula garis jodoh.

Sekarang, menggenggamlah..
Dimana semua garis tadi ?
“Di dalam telapak tangan yg kita genggam.”

Nah, apa artinya itu?
Apapun takdir & keadaan kita kelak, semua itu ada dalam genggaman kita sendiri.

Kita lihat bukan? Bahwa semua garis tadi ada di tangan Kita.

Dan, begitulah rahasia sukses..
Berjuang & berusaha dengan berbagai cara utk menentukan nasib sendiri..

Tetapi coba lihat pula genggaman kita.
Bukankah masih ada garis yg tidak ikut tergenggam?

Sisa garis itulah yg berada di luar kendali kita.. Karena di sanalah letak kekuatan Sang Maha Pencipta yg kita tidak akan mampu lakukan & itulah bagianNya, Allah Azza wajalla.

Genggam & lakukan bagianmu dengan kerja keras & kesungguhan, & bawalah kepada Tuhan bagian yg tidak mampu kita lakukan..!

Leia Mais

DAUN KECIL

Bagaimana mungkin selembar daun yang kecil dapat menutupi dunia yang luas ini?

Jangankan dunia, menutupi telapak tangan Kita saja sulit.
... ... Namun bila daun kecil ini menempel di mata kita, maka tertutuplah dunia!

Begitu juga bila hati ditutupi pikiran buruk maka kita akan melihat keburukan dimana-mana. Dunia yang besar ini pun akan tampak buruk

Jangan menutupi matamu walaupun hanya dengan daun yang kecil.
Jangan menutupi hatimu walaupun hanya dengan sebuah pikiran yg negatif!

Bila hatimu tertutup,
tertutuplah dunia.. Karena itu bukalah mata hatimu..
Dan kau akan melihat dunia yg indah....
Jangan lupa Tetap SEMANGAAAATT... dan bagi SENYUM yg tulus buat orang di sekeliling Kamu..

(cerita-cerita-motivasi)

Leia Mais
Share

Widgets

  ©Give the World a Smile - Todos os direitos reservados.

Template by Dicas Blogger | Topo